Jumat, 02 Agustus 2013

Khasiat, Kandungan Gizi dan Manfaat Terasi

Khasiat, Kandungan Gizi dan Manfaat Terasi


Terasi Mengandung Vitamin B 12. Ini bukan mitos atau pun kabar burung, melainkan fakta yang masih banyak orang tidak mengetahuinya. Di Thailand, ‘nampla’ atau ‘terasi’ sudah dikenal khasiatnya. Terasi hampir selalu terdapat dalam susunan makanan sehari-hari masyarakat di sana. Jadi tak heran jika di Thailand terasi dianggap memiliki khasiat yang sama dengan makanan lainnya.
Hasil penguraian protein berupa peptone dan asam-asam amino. Proses fermentasi juga menghasilkan ammonia, yang mengakibatkan terasi mentah mempunyai aroma yang kurang sedap atau sangat tajam. Asam amino esensial tertinggi pada terasi adalah leusin, sedangkan yang nonesensial adalah asam amino glutamate. Tingginya tingkat asam glutamate inilah yang menyebabkan terasi cocok digunakan sebagai komponen bumbu bahkan dapat menggantikan vetsin.
Saat fermentasi dapat menghasilkan aroma yang khas. Komponen aroma atau bau tersebut adalah senyawa yang menguap, terdiri dari 16 macam senyawa hidrokarbon, 7 macam alcohol, 46 macam karbonil, 7 macam lemak, 34 macam senyawa nitrogen, 15 macam senyawa belerang, serta 10 macam senyawa lainnya.
 
Vitamin B 12 Baik Untuk Pembentukan DarahVitamin B12 berguna untuk pembentukan darah normal.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia megaloblastik. Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B 12 memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya.
Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang.
Khasiat serta kandungan terasi dipengaruhi beberapa hal antara lain, bahan baku,cara pengolahan dan penanganan akhir.
Diperlukan kejelian dalam memilih terasi yang bermutu. Karena tidak semua jenis terasi yang beredar dipasaran baik kualitasnya. Ini semua juga akan mempengaruhi mutu, aroma serta kandungan di dalamnya.
Terasi yang baik adalah terasi yang berwarna gelap, tidak terlalu keras atau lembek, dengan kandungan protein antara 15-20 persen.
Janganlah memilih terasi yang berwarna merah, karena warna merah dihasilkan dari bahan campuran tekstil atau dikenal Rhodamin B. Tambahan Rhodamin B akan menyebabkan terasi tampak berwarna merah.
Bukan berarti Anda bebas memakan terasi begitu saja. Apalagi dijadikan sebagai makanan utama. Karena terasi bukan sumber gizi melainkan hanya bahan tambahan.
“Derajat keasaman yang dikandung terasi lebih dari 5. Untungnya, kandungan air bebas atau air tidak terikat dalam terasi sangat rendah, yakni 0,6. Dengan begitu, terasi tidak mudah ditumbuhi kuman atau mikroba patogen. Biasanya, kuman patogen mudah tumbuh subur dalam bahan yang mengandung air bebas di atas 0,9. Jadi, dari segi keamanan mikrobiologi, tak ada yang perlu dikhawatirkan saat mengonsumsi terasi.” -Dr Ratih Dewanti MSc, kepala Laboratorium Mikrobiologi Pangan, IPB.
Untuk itu, janganlah menutup mata akan khasiat si hitam yang satu ini. Walau tampilan serta aromanya yang kurang menarik, tetapi khasiatnya bisa menjadi referensi dalam menjaga stamina tubuh Anda.
 
Kandungan Gizi dan Manfaat TerasiSelama ini udang rebon sering dikategorikan sebagai udangnya kaum marginal. Dibandingkan dengan udang lainnya, rebon jauh lebih murah harganya. Namun, dari nilai gizi, udang rebon tidak kalah dari jenis udang lain. Kandungan gizi terasi per 100 g dapat dilihat pada tabel.
Seperti hewan air lainnya, udang rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Seratus gram udang rebon segar mengandung protein sebesar 16,2 gram. Kandungan ini hampir sama dengan kandungan protein pada udang segar.
Karena itu, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan disarankan banyak mengonsumsi udang, termasuk rebon. Udang juga mengandung vitamin D yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Protein berperan penting dalam pembentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.
Pada anak-anak, protein sangat berperan dalam perkembangan sel otak. Pada orang dewasa, bila terjadi luka, memar, dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Protein juga bisa menjadi bahan untuk energi bila keperluan tubuh akan karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Protein pada udang termasuk protein lengkap karena memiliki semua asam amino esensial.
Pemanfaatan protein oleh tubuh sangat ditentukan oleh kelengkapan dan jumlah asam amino esensial yang terkandung di dalamnya. Semakin lengkap komposisi asam amino esensial dan semakin banyak jumlahnya, semakin tinggi manfaat protein tersebut di dalam tubuh.
 
Kaya kalsium & fosforKeunggulan lain dari udang adalah kandungan kalsiumnya yang tinggi. Seratus gram udang rebon segar mengandung 757 mg kalsium, sedangkan dalam 100 gram udang rebon yang sudah dikeringkan sebanyak 2.306 mg. Dengan demikian, konsumsi udang rebon sangat baik untuk mencegah osteoporosis.
Keunggulan lain dari udang rebon adalah kandungan fosfornya yang cukup tinggi. Banyak orang beranggapan bahwa tulang keropos terjadi karena kekurangan kalsium saja, sehingga dalam pencegahan atau pengobatannya hanya difokuskan pada konsumsi kalsium.
Ini adalah mitos yang tidak benar. Kalsium baru bisa bermanfaat bila di dalam tubuh juga tersedia fosfor yang cukup untuk mengimbangi kalsium.
Perbandingan konsumsi kalsium dan fosfor yang sangat ideal untuk mencegah tulang keropos adalah 2:1. Satu-satunya jenis pangan dengan rasio seperti itu adalah air susu ibu (ASI). Pada udang rebon segar, perbandingan kalsium dan fosfor adalah 2,6:1.
Agar pemanfaatan kalsium pada udang rebon berlangsung optimal, konsumsi rebon harus diimbangi makanan yang kaya fosfor, seperti sayuran dan buah-buahan.
Sumber zat besi
Selain baik untuk tulang, konsumsi makanan kaya kalsium juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Penelitian Margo A. Denke dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, menunjukkan pemberian suplemen kalsium pada pria dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 11 persen bila dibandingkan dengan makanan yang berkalsium rendah.
Meskipun demikian, peran kalsium akan menjadi optimal bila didukung sederetan cara lain untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Contohnya, konsumsi makanan berlemak rendah dan berserat tinggi, terutama sayuran dan buah-buahan.
Udang rebon juga merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Kadar zat besi per 100 gram udang rebon basah dan kering adalah 2,2 mg dan 21,4 mg. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam darah.
Kehadiran oksigen yang cukup sangat diperlukan untuk fungsi normal seluruh sel tubuh. Bila darah kekurangan oksigen, fungsi sel-sel di seluruh tubuh bisa terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar